Moms pasti terkadang merasa kesal kalau anak Moms sulit makan atau membutuhkan waktu yang lama, bahkan sampai berjam-jam, untuk menghabiskan makanan yang disediakan oleh Moms. Namun, perlu Moms ingat, ada beberapa faktor yang perlu Moms ketahui jika anak tidak mau atau susah makan.
Pertama, faktor fisik. Amati apakah anak Moms mengalami gangguan pada mulut atau pencernaannya. Di usia yang masih kecil, anak biasanya belum bisa mengungkapkan dengan baik apakah giginya sakit, bolong, sakit tenggorokan, atau mengalami sariawan. Selain itu, mungkin sistem pencernaan anak Moms terganggu, misalnya anak Moms merasa perutnya kembung, mual, dan sakit. Anak yang makannya diemut juga dapat disebabkan oleh sifat naluriah anak yang pencernaannya masih lemah (usia 1-3 tahun). Sebetulnya, kalau Moms lihat dari sisi kesehatan, semakin lumat makanan yang anak Moms telan, semakin baik bagi pencernaannya. Makanan yang lembut tentu makin siap dicerna sehingga meringankan beban kerja lambung anak.
Kedua, faktor kebiasaan. Kalau anak Moms dibiasakan makan sambil nonton televise atau bermain, bisa jadi anak Moms malah asyik dengan aktivitas sampingannya, ketimbang makan. Kalau sudah begini, anak Moms bisa mengemut makanannya dan lupa menelannya. Jadi Moms sebaiknya membiasakan anak untuk makan dengan fokus dan tidak dibarengi dengan aktivitas lainnya.
Ketiga, sesuai tipologi. Kalau tipe anak Moms adalah anak visual dan melankolis, ciri-cicinya dapat diketahui dari badannya yang kecil, pendiam, sensitive, atau mudah menangis. Umumnya anak dengan tipe ini akan makan sambil mengemut. Sebaliknya, untuk anak yang tipenya auditori, mungkin Moms akan kesulitan menahannya untuk tidak makan. Jadi Moms harus mengenal dulu tipe dan karakter anak supaya mudah mencari metoda pendekatannya.
Keempat, bosan dengan menunya. Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak juga memiliki rasa bosan terhadap makanan yang itu-itu saja. Jadi Moms buatlah variasi, ini akan membantu anak merasakan menu yang berbeda-beda setiap harinya. Jangan lupa juga untuk biasakan buah hati mengonsumsi sayur dan buah, agar cukup serat dan memudahkan proses pembuangan anak Moms.
Kelima, cara memberi makan. Apa yang ada dalam pikiran anak-anak adalah selalu bermain. Dalam hal makan pun, harus ada unsur bermainnya agar anak mau makan. Misalnya Moms bisa mengibaratkan mulut anak sebagai terowongan dan sendok adalah kereta apinya. Dengan cara demikian anak akan bersemangat untuk menghabiskan makanannya.
Keenam, bisan dengan tempat dan suasananya. Sama seperti orang dewasa, anak pun suka mengalami kebosanan dengan tempat dan suasana. Maka dari itu, Moms bisa ajak anak Moms untuk membawa anak makan keliling komplek perumahan agar anak Moms dapat berkumpul dengan teman sebayanya, bermain bersama mereka, dan mau menghabiskan makanannya. Kadang kalau melihat ada anak lain yang makannya lahap, anak Moms bisa jadi termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
Ketujuh, faktor susu atau suplemen makanan. Sangat dimaklumi kalau Moms ingin memberikan yang terbaik untuk anak Moms. Walaupun makanan di rumah sudah cukup, Moms tetap memberikan suplemen penambah nafsu makan atau memberikan banyak susu. Namun, ini justru akan membuat anak menjadi cepat kenyang dan susah makan dengan wajar. Jika ingin memberikan suplemen, berikanlah minyak ikan.
Intinya dalah Moms harus bersyukur dengan metode makan anak Moms. Dengan lebih bersyukur, Moms akan menjadi lebih rileks, anak lebih senang dan Moms bisa berpikir jernih dalam mencari penyebab dan solusi dari masalah ini. Yang terpenting adalah Moms harus menjaga agar asupan gizi yang dibutuhkan anak tetap terpenuhi.