Sama halnya seperti kemampuan motorik atau kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi pun harus diajarkan sejak dini. Mulai mengajarkan bersosialisasi sejak si kecil masih bayi. Agar optimal, simak kiat-kiat dalam meengasah kemampuan bersosialisasi dalam artikel berikut ini yuk Moms.
Lakukan Aktivitas Bersama
Mengajarkan sosialisasi pada anak dapat melalui aktivitas yang dilakukan bersama-sama seperti bermain. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang sering bermain dengan orang tuanya akan terampil bergaul dengan teman-teman seusianya. Orang tua yang hangat dan pandai bersosialisasi juga membuat anak jadi mudah tersenyum dan ceria.
Biasakan untuk Bergaul
Ada baiknya sejak dini Moms mengagendakan kesempatan bagi si kecil bersosialisasi. Dengan demikian bersosialisasi tak lagi barang baru bagi anak sehingga membuatnya takut.
Biasanya untuk batita (0 – 3 tahun) cukuplah dengan teman seusia di sekitar lingkungan rumah atau sepupunya. Di usia balita (3 – 5 tahun), tak ada salahnya Moms rutin mengajaknya bermain bersama anak sahabat Moms di rumah atau di rumah sahabat, misalnya dengan merancang semacam play date.
Bisa juga Moms jadwalkan membawa anak di hari tertentu ke playground atau bermain dengan anak seusianya di sekitar rumah. Berbagai pengalaman positif berinteraksi dengan anak-anak seusianya mendorong anak bersosialisasi semakin sering.
Aplikasikan Petunjuk Praktis ini
Sebagai pemula, anak-anak butuh arahan dari Moms tentang cara memulai pertemanan. Beri petunjuk praktis tentang cara menyapa orang lain, memberi respon positif terhadap sapaan teman dan cara berinteraksi dalam kegiatan bermain bersama. Cara termudah, tentu saja, dengan memberi contoh.
Di usia berapa pun, ada baiknya Moms paparkan contoh tata krama dan perilaku yang mendukung kegiatan bersosialiasi dengan orang-orang di sekitarnya. Salah satu keterampilan sosial yang juga penting diajarkan adalah cara memecahkan masalah, misalnya dengan bernegosiasi, dan berkompromi.