Wanita secara alami berbakat sebagai manajer keuangan ya Moms, terlebih bila ia telah menjadi seorang Ibu.
Seorang Ibu memiliki keterampilan yang baik dalam mengelola anggaran rumah tangga bahkan jika pendapatannya sangat rendah.
Ketika anggaran limit maka Moms memiliki dua opsi, menghasilkan lebih banyak uang atau membelanjakan lebih sedikit uang. Secara pribadi rasanya lebih mudah menghabiskan lebih sedikit uang dibandingkan menghasilkan lebih banyak uang ya Moms.
Biasanya itu berarti mengurangi pengeluaran rumah tangga dan menghemat lebih banyak uang. Jika kita benar-benar mengevaluasi ke mana setiap rupiah yang masuk dalam anggaran, maka kita jadi tahu di bagian mana kita dapat mengurangi pengeluaran.
Jadi gimana sih biar bisa hemat mengelola anggaran rumah tangga?
Berikut adalah beberapa tips menabung untuk ibu rumah tangga agar lebih hemat.
- Ingat Moms, cara sederhana untuk menghemat banyak uang adalah dengan menghemat ‘sedikit’ uang setiap hari. Dalam hidup ini yang dianggap sedikit ternyata memiliki dampak paling besar.
- Tinggal di rumah. Semakin banyak kita keluar semakin banyak uang yang akan kita keluarkan. Jadi Moms, tidak hanya akan menghabiskan lebih banyak uang untuk bensin, namun juga yang lain-lain. Jika Moms di rumah, menghemat uang akan jauh lebih mudah daripada membelanjakannya.
- Bayarlah dengan uang tunai. Statistik menunjukkan bahwa orang-orang menghabiskan 12-18% lebih sedikit ketika membayar dengan uang tunai. Tarik uang belanja dari bank seminggu sekali. Saat uang habis, maka Moms sudah selesai berbelanja. Jangan ambil lagi sebelum waktunya tiba.
- Berbelanjalah dengan lebih cerdas. Cobalah berhenti membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan dan tergiur iklan. Buat daftar belanjaan dan patuhi itu. Jika berbelanja online maka gunakan kode promo dan voucher yang biasanya tersedia di e-commerce.
- Hemat listrik. Saat Moms meninggalkan ruangan, matikan lampu dan peralatan elektronik. Biasakan juga untuk mengingatkan anak-anak untuk mematikan lampu dan elektronik saat mereka di sekolah. Ini sepele, namun ini akan menghemat biaya listrik yang lumayan lho.
Moms, membeli perlengkapan bayi bisa menguras budget yang lumayan ya. Apalagi jika sudah tergiur perlengkapan bayi yang lucu-lucu. Ujung-ujungnya budget jadi membengkak.
Nah ada trik nih supaya Moms bisa mendapatkan perlengkapan bayi yang murah sehingga bisa menghemat pengeluaran rumah tangga. Bagaimana caranya?
Belanja Online
Moms sadar ga sih, kadang produk ditawarkan secara online atau di e-commerce harganya berbeda dengan di toko offline. Terdapat voucher-voucher menarik yang bisa kita dapatkan jika kita berbelanja online. Oleh karenanya rajin-rajin browsing untuk mendapatkan promo atau diskon perlengkapan bayi yang Moms butuhkan.
Berburu perlengkapan bayi di Pameran atau Bazaar
Moms, pameran atau bazaar ibu dan anak biasanya menawarkan banyak promo dan diskon menarik perlengkapan bayi lho. Bazaar biasanya menjadi destinasi belanja para ibu dan calon ibu terutama yang sedang mengandung dalam rangka mempersiapkan perlengkapan melahirkan.
Salah satu trik untuk mendapatkan perlengkapan bayi murah dan tidak over budget ketika pameran adalah dengan membuat daftar belanja terlebih dahulu. Moms bisa berburu diskon, namun tetap mengacu pada daftar belanja ya. Manfaatkan diskon khusus bazaar untuk menghemat pengeluaran belanja perlengkapan bayi. Dan ingat jangan kalap, dan lapar mata.
Di masa pandemi ini Bazaar offline tentunya tidak direkomendasikan, oleh karenanya beberapa penyedia bazaar mengadakannya secara online. Salah satu yang terdekat adalah MB Fair x Tokopedia.
MB Fair bersama Tokopedia menghadirkan MB Fair Belanja di Rumah lho, Moms. Dapatkan berbagai penawaran menarik dari para tenant MB Fair, ikuti juga kegiatan Kids Costum Competition dan berbagai kegiatan menarik lainnya di Bazaar ini. Catat tanggalnya ya Moms, yakni 6-30 Juli 2020 eksklusif di Tokopedia.
Moms, banyak hal yang dipersiapkan ketika akan menyambut kelahiran buah hati. Diantaranya adalah mempersiapkan pakaiannya. Masalah pakaian juga kadang bisa menimbulkan kekhawatiran, terlebih bagi orang tua baru.
Memilih pakaian bayi tidak hanya sekedar terlihat lucu dan menggemaskan ya Moms. Perhatikan pula ukuran, bahan dan fungsinya.
Ukuran pakaian bayi bervariasi, biasanya jenis pakaian atau produsen pakaian bayi yang satu akan memiliki ukuran berbeda dengan produsen lainnya. Penting untuk memperhatikan label ukuran terlebih dahulu. Beberapa produsen mencantumkan ukuran berdasarkan usia, tinggi atau berat badan. Ini sangat membantu karena setiap bayi pertumbuhannya berbeda-beda.
Dan perlu diingat, bayi baru lahir benar-benar tumbuh sangat cepat, jadi Moms mungkin dapat mencoba membeli pakaian newborn tidak terlalu banyak dan mempersiapkan beberapa pakaian bayi satu size lebih besar agar pakaian bisa digunakan lebih lama.
Masalah pakaian bayi juga terkadang bisa menimbulkan kekhawatiran dalam hal kesehatan. Misalnya, alergi atau rasa tidak nyaman pada bayi yang ditimbulkan pakaian tersebut. Pakaian yang terbuat dari katun adalah pilihan yang bagus. Pakaian katun akan membuat bayi lebih adem ketika cuaca panas daripada pakaian yang terbuat dari serat sintetis.
Oleh karenanya ketika membeli pakaian bayi baru lahir, pilihlah kualitas dibanding kuantitas ya Moms, karena kulit bayi masih sensitif sehingga membutuhkan tekstur yang lembut dan nyaman. Sedangkan ketika ia beranjak balita, Moms bisa memilih pakaian yang bisa dikenakan dalam waktu lama, murah dan gampang dicuci.
Moms juga dapat mempertimbangkan pemilihan warna netral untuk bayi. Seperti putih, abu atau khaki khas Fluffy Baby Wear. Sehingga dapat mudah dipadupadankan.
Persiapkan pula pakaian bayi berlengan panjang maupun pendek sehingga dapat disesuaikan ketika cuaca sedang dingin atau panas agar si kecil tetap nyaman beraktivitas. Pakaian lengan panjang dan celana panjang tentunya lebih hangat dan dapat meminimalisir bayi dari angin dan nyamuk.
Moms, Si Kecil sudah menginjak usia 6 bulan? Sudah saatnya mempersiapkan Makanan Pendamping ASI atau MPASInya ya.
Kenapa MPASI menunggu usia bayi 6 bulan? Ternyata pertumbuhan bayi lebih optimal jika ia hanya mengonsumsi ASI secara eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupannya lho Moms. Sistem pencernaan bayi pada usia 6 bulan juga dinilai telah mampu untuk mencerna makanan padat.
Nah ada 3 hal yang mempengaruhi siap tidaknya Si Kecil mendapatkan MPASI, diantaranya kemampuannya untuk bisa duduk sendiri, dapat mengontrol kepalanya dengan baik dan dapat memberikan respon dengan membuka mulut dan mencondongkan tubuhnya sehingga mendekati makanan.
Ada beberapa tahapan dalam memberikan MPASI untuk Si Kecil nih Moms. Sebagai awal perkenalan, berikan MPASI untuk usia 6 bulan dengan tekstur yang halus ya Moms. Untuk mendapatkan tekstur halus ini Moms bisa menggunakan alat seperti food processor, atau saringan.
Saat usia Si Kecil sudah masuk 7 atau 8 bulan, Moms bisa mengubah tekstur MPASI dari yang halus sekali menjadi ditumbuk kasar. Nah jika sudah berusia 9 bulan, baru berikan MPASI yang sekedar dicincang.
Namun perlu diingat ya Moms, apapun makanannya tetap sesuaikan dengan keinginan Si Kecil. Jika ia menolak makanan dengan tekstur tertentu, Moms bisa menaikkan teksturnya menjadi lebih padat ya.
Saat ini tidak ada pantangan untuk memberikan menu pada saat MPASI. Moms bisa langsung memberikan Si Kecil menu lengkap pada hari pertama MPASInya. Namun untuk awal pemberian MPASI, biarkan ia merasakan makanan tanpa tambahan gula dan garam ya Moms. Jadi ia mengenal rasa yang alami dari MPASInya.
Moms bisa coba MPASI berupa bubur dan tambahan lainnya ya. Bubur bisa terbuat dari tepung beras yang dimasak atau bubur nasi biasa. Moms bisa tambahkan susu, hati ayam, atau ikan. Bisa juga menambahkan cairan seperti ASI, susu formula atau kaldu.
Untuk buah-buahan dan sayuran sebaiknya diberikan sebagai makanan selingan, bukan makanan utama ya Moms. Dalam satu hari, MPASI dapat diberikan 2-3 kali dengan 1-2 kali makanan selingan atau sesuaikan dengan nafsu makan Si Kecil.
Pada saat awal MPASI, Moms bisa memberikan masa pengenalan dalam 3-5 hari pertamanya, dilihat jika ada alergi atau yang lainnya. Jangan lupa juga perkembangan tiap anak berbeda ya Moms, yuk dinikmati setiap prosesnya.
ASI memberikan nutrisi yang ideal untuk bayi. Ini memiliki campuran vitamin, protein, dan lemak yang hampir sempurna yang dibutuhkan bayi Anda untuk tumbuh. ASI juga mengandung antibodi yang membantu bayi Anda melawan virus dan bakteri.
Menyusui menurunkan risiko bayi menderita asma atau alergi. Plus, bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama tanpa susu formula apa pun, akan memiliki lebih sedikit infeksi telinga, penyakit pernapasan, dan serangan diare. Mereka juga memiliki lebih sedikit rawat inap dan kunjungan ke dokter.
Seorang ibu baru kerap kelelahan dalam merawat buah hatinya hingga ia sering menyusui dalam keadaan tertidur. Apakah ini aman untuk bayi?
Moms, terlepas dari seberapa lelah Anda sebagai ibu baru dan seberapa sering Anda perlu menyusui, tidaklah aman membiarkan diri Anda tertidur saat menyusui si kecil.
Menurut Lullaby Trust, tertidur saat menyusui itu berbahaya. Si kecil dapat jatuh atau overlying. Overlying adalah ketika seorang bayi meninggal karena mati lemas disebabkan sumbatan saluran udara saat berbaring menghadap si ibu. Ini bisa terjadi di mana saja.
Mereka juga merekomendasikan untuk tidak menyusui dan kemudian tertidur di tempat tidur bersama bayi Anda. Ibu bisa saja tidak sengaja menindih bayinya. Meskipun tidur sambil menyusui atau tidur di tempat tidur dengan bayi Anda dapat menyebabkan mati lemas, tidur di dekat bayi Anda dengan aman masih dimungkinkan.
Berada di dekat si kecil di malam hari membuat menyusui di malam hari lebih mudah. Tempat teraman untuk bayi Anda adalah di keranjang atau buaian di sebelah tempat tidur. Beli keranjang atau bahkan tempat bermain dengan sisi yang bisa dilepas yang menempel ke tempat tidur. Ini membuat bayi Anda mudah dijangkau dan mencegah kemungkinan terguling secara tidak sengaja.
Jangan biarkan pula bayi Anda tertidur saat sedang menyusui. Meskipun tidak seberbahaya membiarkan diri Anda tertidur. Tawarkan dot sebelum meletakkan bayi untuk beristirahat sebagai pengganti puting Anda.
Sebagai orang tua, kita semua ingin anak-anak kita menjadi baik. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan anak-anak mereka dengan cara sebaik mungkin.
Tapi bagaimana cara untuk melakukan pola asuh yang baik bagi anak?
Pola asuh yang baik adalah menerima tanggung jawab untuk perkembangan total anak, memberikan dukungan moral dan bimbingan spiritual, dan membimbingnya melalui komunikasi terbuka dan saling menghormati. Orang tua yang bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai yang baik, menetapkan batasan, dan memengaruhi perilaku anak secara positif.
Berikut adalah 5 tips pengasuhan yang harus diterapkan oleh setiap orangtua di rumah:
- Habiskan waktu berkualitas dengan anak-anak
Hal terbaik yang dapat orang tua berikan kepada anak-anak adalah waktu. Tidak peduli seberapa sibuk Anda dan anak-anak, luangkanlah waktu bersama untuk ‘berkomunikasi.’ Ciptakan pemahaman dan kebersamaan yang lebih besar. Main game, bersenang-senang bersama-sama. Pastikan Anda menanamkan kebiasaan dan integritas yang baik sambil menghabiskan waktu bersama.
- Berikan anak cinta tanpa syarat
Cinta dan kehangatan Anda adalah hal dasar untuk membuat anak bahagia. Semakin banyak anak merasa dicintai oleh Anda, semakin mereka akan mendengarkan Anda dan belajar. Berikan anak Anda cinta tanpa syarat sebelum Anda mengajarkan mereka cara-cara duniawi. Berikan dengan pelukan, ciuman, dan kata-kata.
- Tidak memukul
Moms, memukul akan berdampak negatif pada perkembangan dan harga diri anak. Terkadang anak-anak lepas kendali, dan dapat dimengerti jika orang tua cenderung kehilangan kesabaran dan mengangkat tangan untuk mendisiplinkan anak-anak.
Ini mungkin membantu orang tua untuk sementara melampiaskan kemarahan mereka, tetapi tidak hanya meninggalkan anak Anda dengan kenangan pahit seumur hidup, itu mengajarkan mereka untuk menggunakan kekerasan ketika mereka marah. Jadi lakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk mengendalikan diri, tetapi jangan pernah menggunakan kekuatan fisik.
4. Menepati janji
Selalu menepati janji yang Anda buat untuk anak. Dengan cara ini Anda mengajar si kecil untuk bertanggung jawab dan cakap. Jangan pernah mengatakan hal-hal yang tidak dapat Anda lakukan untuknya. Jika Anda terus mengatakan hal-hal yang tidak pernah Anda lakukan, anak-anak Anda tidak akan pernah mendengarkan atau menganggap Anda serius.
- Jadilah panutan
Disiplinkan anak Anda dengan menjadi panutan dan pengaruh yang baik. Anak-anak adalah cerminan dari orang tua dan apa yang mereka lihat di sekitarnya. Jika kita ingin mengubah refleksi kita, kita harus mengubah diri kita sendiri. Jadi, lakukan yang terbaik karena anak-anak memperhatikan Anda dan mencontoh Anda dengan lebih dari satu cara.
Moms, sebagian besar ibu hamil bergulat dengan ketakutan dan ketidakpastian di masa pandemi ini. Tentunya menjadi pertanyaan tersendiri, apakah ibu hamil lebih rentan terhadap Corona Virus-COVID-19?
Tidak ada banyak informasi ilmiah mengenai hal ini karena penyakit ini masih sangat baru. Wanita hamil mengalami perubahan imunologis dan fisiologis yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan virus. Berdasarkan sejumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, wanita hamil tampaknya tidak berisiko lebih tinggi terhadap penyakit parah.
Ada kekhawatiran bahwa paparan di rumah sakit akan meningkatkan peluang ibu hamil tertular virus. Ini menyebabkan ibu hamil kesulitan untuk memeriksakan kandungan dengan dokter kandungan atau bidan yang biasanya. Sebetulnya selama kita dan rumah sakit melakukan tindakan pencegahan yang memadai, kemungkinan ini sangat rendah.
Penting bagi rumah sakit untuk mempraktikkan proses penyaringan yang sangat ketat bahkan sebelum pasien masuk rumah sakit. Untuk kunjungan klinik, petugas tidak diperbolehkan masuk kecuali benar-benar diperlukan. Untuk memastikan jarak sosial yang ketat, dokter menemui pasien dengan jumlah tertentu setiap hari. Semua staf rumah sakit yang hadir pun harus mengenakan peralatan pelindung pribadi, sesuai dengan pedoman nasional. Dan untuk mengurangi kunjungan rumah sakit, pasien juga harus ditawari konsultasi secara online.
Ibu hamil harus melakukan segala upaya untuk melindungi diri mereka sendiri dengan mengikuti pedoman yang tepat. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk tidak menyembunyikan informasi penting dari otoritas rumah sakit seperti demam, batuk, perjalanan dan riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pertanyaan selanjutnya adalah bisakah ibu hamil dengan COVID-19 menularkan infeksi ke janin atau bayi mereka? Dalam serangkaian terbatas dari ibu yang melahirkan selama wabah di Cina, bayi tidak dinyatakan positif COVID-19.
Sementara untuk ibu menyusui, dalam serangkaian kasus terbatas, tidak ada virus yang ditemukan dalam ASI. Kekhawatiran utama bukanlah apakah virus dapat ditularkan melalui ASI, tetapi apakah ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui tetesan pernapasan selama periode menyusui, terutama ketika batuk atau bersin.
Seorang ibu dengan COVID-19 yang dikonfirmasi atau yang merupakan orang dengan gejala yang sedang diselidiki harus mengambil semua tindakan pencegahan yang memungkinkan untuk menghindari penyebaran virus kepada bayinya, termasuk mencuci tangannya sebelum menyentuh bayi dan mengenakan masker wajah saat menyusui. Jika memeras ASI dengan pompa payudara manual atau listrik, ibu harus mencuci tangannya sebelum menyentuh pompa atau bagian lainnya dan bersihkan pompa dengan benar setelah setiap kali digunakan.
Moms, selama bulan pertama kehidupan, bayi Anda akan belajar dengan berinteraksi dengan Anda. Oleh karenanya bermain bersama si kecil adalah cara utama agar ia belajar cara bergerak, berkomunikasi, bersosialisasi, dan memahami lingkungannya.
Bayi akan selalu suka melihat wajah Anda, ibunya. Ia dapat mengenali dan merespons suara ibu atau ayah atau suara menarik lainnya dengan terlihat waspada. Mungkin ia mencoba mencari tahu dari mana suara itu berasal dengan melihat sekeliling dan memalingkan kepalanya.
Bayi akan belajar dari sentuhan Anda, suara Anda, dan tatapan Anda saat memenuhi kebutuhannya akan kenyamanan dan makanan.
Ketika Anda merawat bayi yang baru lahir, berbicaralah, tersenyum, dan berinteraksi dengannya. Perhatikan dan tanggapi isyarat bayi. Sebagai contoh, perhatikan bagaimana bayi Anda bergerak. Cobalah ‘mengobrol’ satu sama lain. Beginilah cara bayi belajar berkomunikasi.
Dalam beberapa minggu pertama, Moms mungkin ingin memperkenalkan beberapa mainan sederhana yang sesuai dengan usianya. Namun ketika bayi bosan dengan mainannya, sangat mudah untuk beralih pada kartun dan membiarkan layar TV atau smartphone melakukan keajaibannya.
Warna, suara, dan gerakan dari acara kartun benar-benar memikat dan merangsang bayi, namun menempatkan bayi di depan layar bukanlah hal baik untuk mengembangkan otaknya. Bahkan sebaiknya bayi bebas dari paparan layar TV atau smartphone paling tidak hingga usia 18 bulan.
Jadi apa yang harus dilakukan seorang ibu? Berikut adalah beberapa ide kreatif untuk bermain bersama bayi sambil menstimulasi otaknya.
- Nyanyikan Lagu
Moms, bayi suka musik. Ubah aktivitas sehari-hari menjadi bernyanyi bersama dengan mengarang lagu-lagu yang menyenangkan, hal ini bisa saat Moms memberikan asi, memandikan si kecil atau ketika melakukan aktifitas harian seperti menyiapkan makan siang, melipat cucian, dll.
- Mainkan Musik
Mainkan berbagai irama dan melodi yang menyenangkan untuk merangsang bayi yang hebat dalam matematika.
- Menjadi Pendongeng
Tidak pernah terlalu dini untuk membacakan buku untuk bayi. Pendongeng terbaik menggunakan banyak infleksi suara dan perubahan nada.
- Bermain dengan Sensorik
Temukan barang-barang dalam bentuk, ukuran, warna, atau tekstur yang beragam, keluarkan panci dan wajan dan biarkan bayi menyalurkan kemampuan band-nya. Anda tidak perlu mainan paling mahal saat bayi puas bermain dengan hal-hal yang dapat Anda temukan di sekitar rumah.
Moms, di bulan Ramadhan muslim dan muslimah memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa dengan cara menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun untuk ibu hamil dan menyusui mendapatkan keringanan dalam menjalan ibadah satu ini.
Ibu hamil dan menyusui dapat melakukan qadha puasa di waktu yang lain atau mengganti puasanya dengan membayar fidyah. Fidyah adalah memberi satu porsi makan orang miskin. Satu hari tidak berpuasa dihitung satu porsi makanan. Ini karena syarat wajib puasa adalah sehat. Jika dengan berpuasa ibu hamil dikhawatirkan menjadi lemas dan sakit maka sebaiknya tidak berpuasa.
Menjaga imunitas tubuh untuk ibu dan janin tentunya yang utama. Namun jika Moms saat ini sedang hamil namun ingin melakukan ibadah puasa dan sudah berkonsultasi dengan dokter/bidan sebelumnya, maka salah satu cara untuk tetap menjaga imunitas tubuh ialah dengan menjaga pola menu ibu hamil pada saat sahur dan berbuka.
- Makan makanan bergizi
Ketika sahur dan berbuka usahakan untuk mengonsumsi buah dan sayur juga makanan yang mengandung protein, seperti susu, daging, dan keju. Asupan ini mencukupi kebutuhan janin serta menjaga kesehatan ibu saat berpuasa.
- Hindari makanan pedas dan berlemak
Makanan pedas pada ibu hamil dapat mempengaruhi perubahan hormon, menimbulkan rasa mulas juga memicu rasa mual dan muntah. Sementara makanan berlemak dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh serta kesehatan ibu dan calon bayi. Oleh karenanya hindari kedua makanan ini saat sahur dan berbuka ya Moms.
- Minum susu
Susu baik untuk menjaga perkembangan janin dan mengurangi risiko anemia pada ibu hamil. Coba meminum segelas susu hangat saat sahur dan berbuka. Moms boleh mengonsumsi susu UHT atau susu khusus ibu hamil dengan asam folat. Kedua baik untuk ibu hamil. Jangan lupa perbanyak minum air putih di sela-sela waktu berbuka hingga sahur.
- Minum vitamin
Moms dapat berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter/bidan terpercaya memutuskan vitamin mana yang cocok bagi tubuh dan kesehatan calon bayi. Biasanya dokter akan merekomendasikan vitamin yang mengandung asam folat, kalsium dan zat besi.
Pastikan untuk menyeimbangkan porsi makan ibu hamil. Meskipun Moms makan tidak terlalu banyak ketika sahur dan berbuka, namun usahakan untuk tetap menyemil makanan ringan selama waktu berbuka hingga sahur. Misal, buah-buahan, biskuit atau roti gandum.
Jika Moms tidak kuat, Moms bisa tidak berpuasa ya. Saat sedang hamil kesehatan sangat penting agar ibu dan janin yang dikandung tetap sehat dan kelak ibu dapat melahirkan bayi yang sehat dengan selamat.
Moms, sebagai seorang ibu yang menyusui, kita diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan ini. Ketika berpuasa dianggap bisa membahayakan kesehatan diri ibu dan anaknya atau salah satunya, maka ibu menyusui diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Bayi masih memerlukan asupan nutrisi dan gizi lewat air susu ibu. Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila ibu ingin tetap berpuasa dalam keadaan menyusui agar asupan nutrisi dan gizinya baik. Apa saja yang perlu dilakukan ibu menyusui sebelum memutuskan untuk berpuasa agar asi tetap lancar?
- Berkonsultasi dengan Dokter/Bidan
Baiknya Moms berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter/bidan untuk mengetahui kondisi tubuh ibu menyusui baik atau tidak. Ini agar ibadah puasa akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pengaruh buruk untuk kesehatan ibu dan bayi.
- Makan dengan gizi seimbang
Asupan makanan sehat mempengaruhi tubuh Moms ketika berpuasa. Karena saat ini kebutuhan gizi dalam tubuh ibu juga ikut dibutuhkan oleh si kecil yang masih menyusui.
- Perbanyak konsumsi cairan tubuh
Kekurangan cairan ketika berpuasa adalah hal yang wajar. Oleh karenanya atasi dengan menjaga kebutuhan cairan dalam tubuh dengan lebih baik. Asupan air putih yang cukup ketika sahur dan buka puasa harus minimal 2 liter. Ini dapat ditambahkan dengan jus, susu atau madu. Dengan tercukupinya asupan air maka kemungkinan kekurangan cairan yang akan berpengaruh pada kuantitas air susu ibu akan dapat diminimalisir.
- Disiplin pumping asi dan menyusui
Agar air susu ibu tetap lancar selama ibu berpuasa maka cara terbaik adalah dengan disiplin memberikannya pada si kecil. Prinsip kuantitas asi yakni supply by demand. Semakin sering menyusui maka produksi asai akan semakin banyak.
- Istirahat yang cukup namun jangan memaksakan diri bila ibu tidak sanggup
Berpuasa dalam keadaan menyusui tentu berbeda dengan kondisi biasa. Bila terasa lemas maka segeralah beristirahat. Namun bila merasa tidak sanggup berpuasa maka jangan memaksakan diri. Kondisi setiap ibu berbeda oleh karenanya ibu menyusui boleh tidak berpuasa dan menggantinya lain waktu atau membayar fidyah.
Semoga Moms bisa menjalankan puasa di bulan Ramadhan dengan tips diatas ya, namun jika pun tidak Moms tetap bisa melakukan amal ibadah lainnya di bulan Ramadhan ini, dan tentunya mendapatkan nilai kebaikan dalam menyusui si kecil.